Kisah Inspiratif Gersom Masengi: Perjalanan Iman di Tengah Tantangan Hidup
SOLUSI


Foto: Koleksi Pribadi
KabarBaik- Perjalanan hidup Gersom Masengi, S.Si., M.Sc adalah kisah tentang iman, perjuangan, dan keberhasilan yang terjalin erat dalam berbagai fase kehidupannya. Lahir di Kagoshima City, Jepang, pada 24 Desember 2000, Gersom menghabiskan masa kecilnya di Kota Depok, Indonesia, sebelum akhirnya pindah ke Jakarta pada usia 12 tahun. Kepindahan ini menjadi awal dari berbagai tantangan besar yang membentuk dirinya.
“Pindah ke kota besar seperti Jakarta bukanlah hal yang mudah. Saya mengalami culture shock karena lingkungan dan cara hidup yang sangat berbeda. Namun, saya percaya bahwa ini semua adalah bagian dari rencana Tuhan untuk membentuk hidup saya,” kenang Gersom.
Langkah Awal Menuju Pendidikan
Memasuki masa SMA, Gersom dihadapkan pada dilema besar dalam memilih jurusan dan sekolah. Setelah berdoa memohon bimbingan Tuhan, ia diterima di SMAN 104 Jakarta Timur, jurusan IPA. Tak hanya itu, lokasinya pun dekat dengan rumah, yang membuatnya semakin bersyukur.
Di SMA, Gersom aktif dalam persekutuan Rohani Kristen (Rohkris) sambil terus belajar giat untuk mempertahankan peringkat 10 besar. Berkat kerja keras dan doa, ia diterima di Universitas Indonesia melalui jalur SNMPTN di Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA).
Kehidupan Kampus yang Penuh Warna
Selama kuliah, Gersom menjelajahi berbagai aktivitas organisasi, seperti paduan suara, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), dan vokal grup. Meskipun jadwalnya padat, ia tetap aktif melayani di Persekutuan Oikumene Mahasiswa Kristen (PO MIPA-Farmasi).
Menghadapi berbagai tantangan akademik dan organisasi, ia terus berdoa dan mengandalkan kekuatan Tuhan. Penelitiannya yang memakan waktu intensif, termasuk bekerja di pulau terpencil, berbuah manis. Gersom lulus dengan nilai A untuk skripsinya dan meraih gelar S.Si pada tahun 2022.
Meraih Mimpi di Negeri Asing
Setelah lulus, Gersom bercita-cita melanjutkan studi ke luar negeri. Ia menghabiskan satu tahun mempersiapkan tes IELTS dan mengurus dokumen beasiswa. Usahanya terbayar ketika ia diterima di dua universitas di Inggris, Teesside University dan Plymouth University. Akhirnya, ia memilih Plymouth University di Inggris barat daya dengan beasiswa penuh untuk program MSc Marine Conservation di Fakultas Sains dan Teknik.
“Saya memilih Plymouth karena cuacanya lebih hangat dibandingkan utara Inggris. Ini juga menunjukkan bagaimana Tuhan memimpin setiap langkah saya,” ujarnya.
Tantangan di negeri asing seperti kesendirian, kendala bahasa, dan budaya baru tidak membuatnya gentar. Tuhan mempertemukannya dengan teman-teman baik dan komunitas di Plymouth Christian Center (PCC), tempat ia bertumbuh secara rohani.
Kontribusi dan Prestasi di Inggris
Selama studi, Gersom mendapatkan pengalaman berharga, termasuk bekerja sama dengan Natural England, sebuah organisasi konservasi alam terkemuka di Inggris. Ia juga menjadi panitia konferensi di London. Meskipun tantangannya berat, ia tetap percaya bahwa Tuhan memimpin setiap langkahnya.
Ketika menyelesaikan studinya, ia mendapat ulasan positif dari dosen pembimbing dan mitra penelitian. Pengalaman ini, menurutnya, adalah bukti nyata penyertaan Tuhan.
Rasa Syukur dan Komitmen Hidup
“Saya berterima kasih kepada keluarga, teman-teman, gembala dan jemaat GPdI Ps. Rebo, serta Tuhan yang selalu setia menolong saya. Pengalaman ini mengajarkan saya bahwa kasih dan kemuliaan Tuhan melampaui segala pemahaman manusia,” tutupnya dengan penuh rasa syukur.
Kisah hidup Gersom Masengi adalah inspirasi nyata tentang bagaimana iman dan kerja keras dapat membawa seseorang melampaui tantangan, meraih mimpi, dan menjadi saksi kasih Tuhan bagi dunia.