Makna Simbolis Kain Bentenan Presiden RI Prabowo Subianto

KABAR HARIAN

Redaksi

12/28/20241 min baca

Dalam kehidupan masyarakat, Kain Bentenan memiliki sejumlah fungsi dalam berbagai upacara adat, seperti pembangunan rumah, penentuan masa tanam, dan saat berperang. Kain ini juga digunakan dalam upacara daur hidup, seperti untuk menyelimuti bayi yang baru lahir, dikenakan saat upacara pernikahan, dan digunakan saat upacara kematian.

Foto: Panitia Natal 2024

Kabarbaik- Ketua Presidium Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, OSC memberikan cinderamata berupa Kain Bentenan kepada Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto saat puncak Perayaan Natal Nasional 2024, Sabtu (28/12/2024).

Kain Bentenan merupakan wastra asal Sulawesi Utara, tepatnya dari Minahasa. Pemberian Kain Bentenan merupakan ungkapan apresiasi kepada Kota Manado, yang sebelumnya direncanakan menjadi tuan rumah Perayaan Natal Nasional 2024.

“Meskipun akhirnya puncak Perayaan Natal Nasional tahun ini dipindahkan ke Jakarta, penghargaan ini tetap merefleksikan penghormatan terhadap semangat dan kontribusi masyarakat Sulawesi Utara,” kata Koordinator Bidang Media dan Dokumentasi Panitia Natal Nasional 2024 Prita Laura.

Selain itu, penghargaan ini memiliki makna khusus mengingat hubungan historis keluarga Presiden RI.

“Di mana Ibunda Bapak Prabowo Subianto berasal dari Sulawesi Utara. Hal ini semakin mempererat ikatan kebangsaan yang menghormati keberagaman budaya dan sejarah daerah,” ujar Prita.

Kain Bentenan diberikan Mgr. Antonius Subianto saat menyambut kedatangan Presiden RI Prabowo Subianto di Indonesia Arena.

Dalam kehidupan masyarakat, Kain Bentenan memiliki sejumlah fungsi dalam berbagai upacara adat, seperti pembangunan rumah, penentuan masa tanam, dan saat berperang. Kain ini juga digunakan dalam upacara daur hidup, seperti untuk menyelimuti bayi yang baru lahir, dikenakan saat upacara pernikahan, dan digunakan saat upacara kematian.

Perlu diketahui, Kain Bentenan saat ini telah dikembangkan dan diproduksi secara komersial dalam upaya pelestarian wastra nusantara. Sebelumnya, Kain Bentenan sempat menghilang dan tidak diproduksi.

Kain Bentenan dibuat dengan zat pewarna alami dari tumbuhan lokal, seperti pohon Taun, Lelenu, Sangket, dan Semak Lenu. Kain khas Minahasa ini memiliki ragam motif yang kaya, di antaranya Tonilama, Kokera, Pinatikan, Sinoi, Tinontom Mata, Tinompak Kuda, dan Kaiwu Patola.

Puncak perayaan Natal Nasional 2024 diselenggarakan di Indonesia Arena, kompleks Gelora Bung Karno, Senayan. Acara ini dihadiri sekitar 12 ribu jemaat dari berbagai gereja di Jabodetabek serta ASN, TNI, Polri, dan BUMN..

Related Stories