Natal Gembala dan Jemaat GPdI Wilayah Utara-Timur: "Damai Sejahtera yang Meruntuhkan Tembok"
Para gembala sidang dan jemaat GPdI Wilayah Utara Timur merayakan Natal bersama dengan tema "Hendalah Damai Sejahtera Memerintah dalam Hatimu", di mana Ketua Umum Sinode GPdI, Pdt. Dr. John Weol dalam renungannya menekankan Yesus Kristus sebagai sumber damai sejahtera yang meruntuhkan tembok pemisah antara Allah dam manusia akibat dosa, sekaligus menggenapi hukum Taurat. Perayaan yang dimeriahkan oleh gragmen natal dan paduan suara ini juga diakhiri dengan ucapan terima kasih panitia kepada semua pihak yang terlibat
KABAR HARIAN


Para gembala dan jemaat GPdI Wilayah Utara dan Timur menyelenggarakan Natal bersama di Sentra Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) dengan menghadirkan pembicara Pdt. Dr. John Weol, MM,MTh. Natal Gembala dan Jemaat GPdI wilayah Utara dan Timur mengambil tema, “Hendaklah Damai Sejahtera Memerintah dalam Hatimu (Kolose 3:15) pada Sabtu (6/12).
Dalam renungan natalnya, Ketua Umum Sinode GPdI mengingatkan penekanan penting pengajaran Paulus terkait Yesus Kristus. Kalau dipelajari pribadi Allah maka kita dapatkan empat pribadi menempel dan melekat dalam Allah. Dan semua itu, keempat ada pada Yesus Kristus.
“Maka Paulus menyebut damai sejahtera bagimu. Ini bicara pribadi Yesus Kristus. Kontek jemaat Efesus, yang dilanda konflik dan perseteruan. Hanya dengan damai Yesus bisa menyatukan jemaat. Yang bertolak belakang dengan damai sejahtera adalah ketakutan. Pengalaman Adam pertama ketakutan. Namun bersama Yesus tidak ada ketukatan tetapi damai sejahtera,” tuturnya Ketua MD GPdi Jakarta ini.
Keberdosaan Adam dan Hawa memisahkan mereka dengan Allah. Sehingga ada tembok pemisah antara Allah dengan manusia. Tembok dosa yang membuat Allah dan manusia berseteru. Yang membuat tembok manusia (Adam dan Hawa). Tidak ada satu keyakinan yang menghancurkan. Allah sendiri yang bisa meruntuhkan tembok dosa, melalui kehadiran Tuhan Yesus.
“Hari ini kita merayakan Natal, kelahiran Yesus Kristus. Tetapi saudara harus tahu bahwa Yesus menebus dosa di Golgata. Karena kemurahan kasihNya menjadikan manusia selamat. Kasih Allah agape hanya Dia yang memiliki tidak ada yang lain. Karena Yesus adalah damai sejahtera kita.”
Yesus yang damai sejahtera telah memisahkan tembok pemisah itu. Hukum Taurat yang membedakan Yahudi dengan Non Yahudi. Allah menjajikan ke Abraham bahwa bangsa Israel di atas bangsa-bangsa lain. Tetapi itu dengan catatan, bahwa hukum itu dilakukan akan mendapat berkat, kalau tidak dilakukan maka akan dikutuk Tuhan (Ulangan 21).
“Hanya untuk Israel, di luar mereka antara saudara dan saya tidak. Tetapi dengan kehadiran Yesus dengan mati kayu salib maka tembok pemisah itu sudah dirubuhkan. Itu sebabnya Taurat tidak dibatalkan tetapi digenapkan pribadi.”
Pada kesempatan itu, Ketua Panitia Pdt. Jerry Rawis menyampaikan terima kasih kepada semua Hamba Tuhan dan Jemaat yang telah hadir dalam Natal.
“Sebagai ketua panitia, saya ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh Hamba Tuhan yang turu mendoakan terselenggaranya acara ini sehingga berjalan dengan baik.”
Pendeta Jerry menyebut kepada para donatur, para panitia, khususnya Dynamic Team sebagai organizers acara ini. Juga kepada pelayan ibadah, tim pujian penyembahan, pemusik, liturgos, adik-adik sekolah minggu, serta semua pihak yang telah mencurahkan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk mempersiapkan perayaan Natal ini.
“Tanpa kerja sama dan ketulusan hati Bapak/Ibu sekalian, acara ini tidak mungkin dapat berjalan dengan baik,” ungkapnya tulus.
Ibadah perayaan Natal ini dimeriahkan fragmen natal yang dibawakan anak-anak Sekolan Minggu GPdI, juga dimeriahkan kelompok Paduan suara, vocal Group dan liturgi.




