Seruan Doa Nasional 2025 Digelar Mei Mendatang

KABAR HARIAN

Nick

3/10/20251 min baca

(Ki-Ka) Pnt. Heri Pratomo/Sekretaris Panitia, Ps. Festy Sarumaha/Bidang Acara, Pdt. Aristarkus Tarigan/Ketua panitia, Pdt. Tony Mulia/Pengarah panitia usai memberikan keterangan pers di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Senin (10/3). Foto: Nick

KabarBaik-Para pendeta dan hamba Tuhan dari berbagai daerah di Indonesia diundang untuk bergabung dalam doa bersama pada Selasa, 20 Mei 2025. Acara yang berlangsung pukul 14.00–18.00 WIB ini akan dipusatkan di Sentul International Convention Center (SICC), Jawa Barat, serta digelar serentak di 514 kota/kabupaten. Kegiatan ini bertujuan memperkuat persatuan gereja dan mendoakan masa depan bangsa.

Dalam konferensi pers di Gedung Gereja Kristen Bersinar (GKB), Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (10/3), Ketua Panitia, Pdt. Aristarkus Tarigan, mengungkapkan bahwa gerakan doa ini mengusung tiga fokus utama, yakni kesatuan tubuh Kristus, doa bagi bangsa, dan pemberitaan Injil. “Kami mengajak seluruh pemimpin gereja untuk bersama-sama merendahkan diri, memuji, dan menyembah Tuhan demi kebangkitan rohani bangsa,” ujarnya.

Persatuan di antara pemimpin gereja menjadi inti dari gerakan ini. Pendeta dan hamba Tuhan dari berbagai denominasi diundang untuk berpartisipasi dalam ibadah bersama. Sekretaris Panitia, Pnt. Heri Pratomo, menuturkan bahwa panitia telah berkoordinasi dengan berbagai lembaga keumatan dan persekutuan gereja agar lebih banyak pihak dapat terlibat.

Situasi nasional yang penuh tantangan, mulai dari bencana alam hingga meningkatnya angka pemutusan hubungan kerja (PHK) dan korupsi, menjadi perhatian utama. “Kami ingin gereja bersatu dalam doa agar bangsa ini mendapat kekuatan dan arah yang lebih baik ke depannya,” kata Ps. Festy Sarumaha, perwakilan Bidang Acara.

Momentum ini juga menjadi panggilan bagi gereja untuk lebih giat dalam menyebarkan Injil. “Di tengah berbagai tantangan, gereja tetap memiliki tanggung jawab untuk menyampaikan kabar keselamatan,” ujar Pdt. Tony Mulia, selaku pengarah panitia.

Panitia telah menjalin komunikasi dengan berbagai lembaga keumatan, persekutuan gereja, serta pemimpin sinode untuk memastikan keterlibatan luas. “Di tengah kondisi bangsa yang penuh tantangan, ini adalah waktu yang tepat untuk bersatu dalam doa,” pungkas Pnt. Heri Pratomo.

Related Stories