Warisan Iman Pdt. Setephanus Paul

SOLUSI

Nick

2/15/20251 min baca

Para Hamba-hamba Tuhan GPDI memberikan penghormatan terakhir kepada Pdt. Setephanus Paul. Foto: AM

OBITUARI- Jakarta, 15 Februari 2025 – Pdt. Setephanus Paul telah menuntaskan tugasnya. Pada usia 89 tahun, ia berpulang, meninggalkan jejak panjang dalam pelayanan gereja. Di GPdI Sahabat Allah, Kampung Duri, Jakarta Barat, jemaat dan rekan sepelayanannya berkumpul dalam ibadah penghiburan, mengenang perjalanan hidupnya yang dipersembahkan bagi pelayanan Injil.

Suasana ibadah dipenuhi rasa syukur atas perjalanan hidup sang gembala yang dikenal teguh dalam iman dan rendah hati dalam pelayanan. Pdt. Asron Marbun memimpin ibadah dengan kidung-kidung Pantekosta lama, mengingatkan jemaat pada semangat awal pelayanan Pdt. Setephanus Paul dalam membangun jemaat di ibu kota. Sejumlah jemaat dan hamba Tuhan yang hadir pun turut mempersembahkan pujian, menambah kehangatan dalam ibadah tersebut.

Dalam khotbahnya, Pdt. Dr. Edy Pongoh mengangkat 2 Korintus 4:7, menegaskan bahwa kehidupan manusia hanyalah bejana tanah liat, namun di dalamnya terdapat kekuatan Allah yang melimpah. "Tubuh ini memang sementara, tetapi warisan iman yang ditinggalkan Pdt. Setephanus Paul akan terus menguatkan generasi penerus," ujarnya.

Meninggalkan seorang istri, Ibu Pdt. Sarah Waworuntu, serta anak-anak dan cucu-cucu yang telah menjadi bagian dari perjalanan hidupnya, kepergian Pdt. Setephanus Paul menghadirkan duka yang mendalam sekaligus kebanggaan atas teladan hidup yang telah diberikan. Anak-anaknya, Tjendana Wangi Paul, Susana Paul, Samuel Paul, dan Ruth Paul, beserta keluarga masing-masing, hadir dalam ibadah penghiburan, menerima ungkapan belasungkawa dan dukungan dari jemaat.

Sebagai penutup, Pdt. Lewy S meneguhkan bahwa meskipun Pdt. Setephanus Paul telah menyelesaikan pertandingan imannya, teladan dan pelayanannya akan tetap hidup di hati jemaat. Ibadah ini bukan hanya menjadi momen perpisahan, tetapi juga perayaan atas kehidupan seorang pahlawan iman yang telah memberi dampak besar bagi gereja dan masyarakat. Pdt. Telni Onibala kemudian membawakan doa berkat, menutup ibadah dengan harapan agar keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan jemaat semakin teguh dalam iman.

Related Stories